Wednesday, September 18, 2013

Modelpreneur, Lebih dari Sekedar Berjalan di Atas Panggung Mode


Presentasi koleksi fall/winter 2013 Sass & Bide di London Fashion Week

Istilah supermodel sudah terlalu umum untuk menggambarkan karir sukses seorang model, kini muncul istilah baru yaitu modelpreneur, merujuk pada penghasilan jutaan dollar yang didapat oleh para model dunia.

The big five 90's supermodel

Jika di dekade 90-an The Big Five, sebutan bagi lima supermodel dunia, yakni Cindy Crawford, Linda Evangelista, Naomi Campbell, Christy Turlington, dan Tatjana Patiz, sukses menguasasi ranah panggung mode dunia, kini para supermodel dunia justru selalu dikait-kaitkan dengan istilah The Bündchen Effect. Istilah The Bündchen Effect muncul karena melihat sukses luar biasa yang diraih oleh model asal Brazil, Giselle Bündchen, sebagai model dengan penghasilan tertinggi di dunia menurut data peringkat oleh majalah Forbes selama tujuh tahun berturut-turut sejak tahun 2004 silam. Bahkan kini Bündchen dikabarkan meraih penghasilan sebesar 42 juta dollar AS (sekitar Rp 479 miliar menurut kurs 17 September 2013) per tahunnya, lebih besar belasan juta dollar dari penghasilan model asal Inggris, Kate Moss, yang sering disebut sebagai model abadi.

Giselle Bündchen

Uniknya, Bündchen menyebutkan bahwa penghasilan dari berjalan di atas panggung mode dunia hanya sebesar 10 hingga 15 persen dari total penghasilannya. Sebagian besar ia mendapatkan pundi-pundi kekayaannya dari kontrak sebagai duta berbagai produk dunia, mulai dari produk mode hingga kecantikan. Selain itu, ia juga memiliki perusahaan alas kaki yang cukup sukses bernama Grendene. Kisah sukses Giselle Bündchen adalah salah satu alasan utama munculnya istilah modelpreneur, yakni model yang mendapatkan pundi kekayaannya lebih dari hanya sekedar berjalan di atas panggung mode dunia, namun juga menjadi duta berbagai produk dunia, memiliki perusahaan pribadi, hingga berkecimpung di dunia hiburan, bahkan menjadi seorang profesional.

Pose Bündchen di kampanye iklan koleksi Roberto Cavalli fall/winter 2010

Menurut Ryan Schinman, pemilik agensi hiburan Platinum Rye Entertainment, para model dunia saat ini telah menyadari pentingnya citra kepribadian yang baik dalam mengarungi ketatnya persaingan di ranah profesi model. Hal ini juga dibarengi oleh keaktifan mereka di jejaring sosial yang menarik banyak orang untuk mengikuti kabar terbaru dari para model tersebut. Schinman menyebut Bündchen sebagai sebuah fenomena dunia yang mampu menjaga dengan baik kepentingan setiap industri yang dimasukinya
"Walaupun kini ia telah menjadi seorang ibu, namun ia masih tetap terbuka dalam menerima berbagai tawaran komersial, terlebih ia juga merupakan istri dari seorang pemain futbol papan atas Amerika, Tom Brady, yang berarti dirinya mendapat akses karier yang lebih luas," ujar Schinman menjelaskan.
Pada akhirnya kini pola kesuksesan yang diraih oleh Bündchen diikuti oleh banyak model di seluruh dunia, bahkan menurut Schinman lagi, model-model yang baru berkecimpung pun telah memikirkan hal serupa. Salah satu contohnya adalah Karlie Kloss, model asal Amerika Serikat yang baru berusia 21 tahun, yang kurang dari tiga tahun kariernya di industri mode dunia telah mengantongi kekayaan lebih dari 10 juta dollar atau lebih dari Rp 114 miliar (kurs 17 September 2013).

Karlie Kloss dalam presentasi koleksi fall/winter 2012 dari rumah mode Dior

Seorang blogger dunia bernama Caroline Phelps yang terkenal dengan blog berjudul thegourmetmodel.com, menyebutkan fakta bahwa umumnya penghasilan yang didapat seorang model ketika berjalan di panggung mode dunia adalah 200 hingga 500 dollar AS atau sekitar Rp 2 juta hingga Rp 6 juta per peragaan busana. Berbeda jika model tersebut merupakan model papan atas, bayaran sekali jalan dapat mencapai puluhan juta rupiah. Hal tersebut berbeda jauh dengan penghasilan yang didapat model dari kontrak komersial, di mana nilai jualnya adalah karakter wajah dan juga kepribadian.
Semakin berkarakter dan memiliki reputasi yang baik di ranah komersial, semakin banyak pula pihak-pihak yang berebut mengontraknya, dan tentu semakin besar pula penghasilan yang di dapat. Atas dasar hal tersebut, Schinman dan orang-orang yang bekerja di dunia mode, sependapat mengenai penggunaan istilah modelpreneur kepada para model sukses dunia. Mereka lebih dari peraga busana di atas panggung mode, namun juga merupakan duta komersial yang profesional.

No comments:

Post a Comment